Jumat, 29 Desember 2017

EMBUNG POGOG IMPIAN DAN HARAPAN PETANI


Pembangunan EMBUNG POGOG menjadi impian dan harapan petani, embung pogog ini terletak di Desa Tengger Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri, oleh pemerintah pada tahun 2017 telah selesai dikerjakan pembangunannya menempati tanah seluas ± 7000 M² yang telah menelan biaya 2,1 Milyard.
Merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam meningkatkan sarana prasarana pertanian untuk kesejahteraan masyarakat khususnya petani, pembangunan embung pogog ini nantinya dapat dimanfaatkan petani tidak hanya di desa Tengger melainkan sampai ke desa lain yaitu Kelurahan Giriharjo dan ke wilayah Kelurahan Bulukerto dusun/lingkungan Kebonagung, selain sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhan air pertanian, pembangunan embung ini dapat menjadi obyek wisata lokal yang akan berdampak pada peningkatan taraf hidup penduduk sekitar.
Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui Dinas Pertanian dan Pangan telah menetapkan bahwa lokasi ini merupakan daerah sentra tanaman Durian, dengan adanya rintisan perkebunan durian milik ketua kelompok tani Ngudi Mulyo 1 yaitu saudara Rimo bersama anggotanya.
 

Dengan dibangunnya Embung Pogog ini apa yang menjadi impian dan harapan petani bisa menjadi kenyataan, pada musim kemarau yang kesulitan air untuk budidaya tanaman dapat teratasi, sekarang tinggal bagaimana kelompok tani beserta anggotannya dalam memanfaatkan, merawat (menjaga) dan mengembangkan agar pembangunan embung ini betul-betul dapat bermanfaat sebesar besarnya bagi kesejahteraan bersama.
(PPL Puhpelem/Des 2017)

Selasa, 13 Desember 2016

MENGATASI KEMBUNG PADA TERNAK KAMBING




PENDAHULUAN
Kambing merupakan hewan ternak yang banyak diusahakan oleh petani secara tradisional dalam skala kecil, beberapa kendala dalam usaha peternakan kambing antara lain ketersediaan pakan secara terus menerus, gangguan kesehatan hewan juga menjadi perhatian yang serius diantaranya adalah penyakit kudis dan kembung.
PENYAKIT KEMBUNG 
Kembung atau Bloat atau Tympani pada ternak terjadi karena adanya timbunan gas yang berlebihan sehingga rumen ternak menggembung. Penggembungan terjadi karena esophagus mengalami sumbatan sehingga menghambat pengeluaran gas dalam perut. Gas yang terbentuk adalah karbondioksida (C02) dan gas metana (CH4).

Gas ini membentuk buih/busa yang sulit dikeluarkan. Kembung rumen merupakan penyakit ekonomis yang sering terjadi dan dapat menyebabkan kematian pada kambing dan domba.  
Ada dua faktor penyebab penyakit kembung pada ternak yaitu:
- pakan dan
- hewan itu sendiri
Faktor pakan pada umumnya terjadi karena cara dan pola pemberian pakan yang tidak tepat. Tanaman leguminosae sering mengakibatkan kembung juga biji-bijian yang digiling sampai halus lebih sering menimbulkan gangguan daripada yang diberikan secara utuh. Kenapa demikian? karena tanaman atau biji-bijian tersebut jika dicerna berpotensi membentuk gas, dan jika bercampur ingesta akan membentuk buih/busa di dalam rumen. Jumlah imbangan konsentrat dan hijauan yang cenderung lebih banyak konsentrat juga mengakibatkan kembung.

Faktor penyebab lainnya adalah tanaman muda atau tanaman yang dipanen sebelum berbunga atau sesudah turunnya hujan, serta tanaman yang menghasilkan getah atau bahan yang mudah menimbulkan busa dalam rumen. Faktor keturunan diduga turut berpengaruh terhadap kepekaan penyakit ini.

GEJALA PENYAKIT

1. Perut sebelah kiri membesar dan cukup keras, bila ditepuk seperti suara kendang;

2. Ternak gelisah dan merasa tidak nyaman;

3. Sulit bernafas atau bernafas melalui mulut;
4. Air liur kental dan berbusa;
5. Hewan berhenti makan atau mengunyah;

6. Sering kencing dan mengejan;

7. Pada kasus berat tidak bisa berdiri dan akhirnya mati.

PENCEGAHAN

  1. Berikan pakan hijauan yang sudah dilayukan, minimal dibiarkan semalaman. Paparkan hijauan di bawah sinar matahari selama 2-3 jam;
  2. Jangan menggembalakan ternak pada pagi hari atau ketika rumput masih basah, tunggu sampai embun menguap;
  3. Amati ternak jika terjadi kembung minimal 2 jam setelah diumbar/digembalakan;
  4. Berikan hijauan dalam bentuk kasar, tidak dicacah kecil agar mikrobial mencerna pakan sehingga meininimalkan terjadinya kembung;
  5. Pemberian pakan hijauan dan konsentrat yang paling baik adalah sedikit demi sedikit tetapi sering;
  6.   Beberapa ternak sering mengalami kembung yang kronis, kemungkinan faktor genetis. Untuk kasus seperti ini ternak bisa dipertimbangkan diafkir saja. 
PENGOBATAN

Jika kembung tidak terlalu parah pertolongan pertama dapat dilakukan dengan obat tradisional.

1. Berikan emulsi/campuran air hangat dengan minyak kelapa atau minyak kacang sebanyak 200-250 ml;

2.  Berikan 150-300 ml cuka hangat untuk sapi dewasa;

3.  Berikan 200 ml minyak jarak pada ternak dewasa, dan lakukan sekali saja;

4.  Berikan campuran jahe, adas, dan getah kaca piring sebanyak 300 ml. Berikan sehari sekali;

5. Berikan perasan daun sembukan ( Paederia scandens) sebanyak 200-300 ml. Pengobatan tersebut dapat dikombinasi dengan exercise dan menekan-nekan perut yang kembung guna mempercepat pengeluaran gas.

Pengobatan dapat juga dilakukan dengan kombinasi memasukkan pelepah daun pepaya melalui anus untuk mempermudah pengeluaran gas. Selama pengobatan ternak harus dalam posisi berdiri.
Beberapa obat medisinal berikut perlu dipertimbangkan untuk diberikan, yaitu: pulvus veratri albi 10-25 g 3 kali/hari, oleum terebinthinae 25-50 ml. Sedangkan obat paten Atympanica, Therabloat dan Polaxone dengan dosis 100mg/kg berat badan dapat diberikan  
pada kambing dan domba. Untuk menaikkan tegangan muka dapat diberikan sediaan silikon seperti Simethicon atau Dimethicon.

Alternatif terakhir yang dapat digunakan adalah Throkard untuk mengeluarkan gas dan mengurangi tekanan pada daerah rumen yang menggembung. Untuk mencegah infeksi pada penanganan ini, berikan antibiotik pada ternak.